Kopi. Minuman hitam yang satu ini sudah jadi teman setia pagi hari bagi jutaan orang di seluruh dunia. Tapi, bonus new member pernahkah kamu bertanya dari mana asal mula kopi? Sebelum menjadi minuman modern yang bisa dipesan lewat aplikasi dalam genggaman, kopi menyimpan sejarah panjang yang dimulai dari benua Afrika dan menyebar hingga ke jantung dunia Islam di Timur Tengah.
Dari Dataran Tinggi Ethiopia: Awal Kisah Kopi
Semua berawal dari Ethiopia, negara di Afrika Timur yang dikenal sebagai rumah asli tanaman kopi. Legenda paling terkenal berasal dari seorang penggembala kambing bernama Kaldi. Ia dikisahkan menemukan bahwa kambing-kambingnya menjadi sangat aktif setelah memakan buah merah dari pohon kopi. Karena penasaran, Kaldi mencoba buah tersebut dan merasakan efek serupa—begadang tanpa lelah.
Cerita Kaldi ini memang lebih mitos daripada fakta sejarah, tapi para peneliti sepakat bahwa tanaman kopi pertama kali ditemukan di kawasan hutan liar Ethiopia. Di sana, masyarakat suku Oromo diketahui telah mengonsumsi biji kopi sejak lama. Mereka mencampur biji kopi yang dihancurkan dengan lemak hewani sebagai sumber energi.
Menyebar ke Yaman: Awal Mula Kopi Diseduh
Dari Ethiopia, biji kopi dibawa menyeberangi Laut Merah menuju wilayah Arab, khususnya ke Yaman. Di sinilah kopi mulai “naik level” dari sekadar buah energi menjadi minuman seduhan. Sekitar abad ke-15, para sufi di Yaman mulai menggunakan kopi sebagai penunjang ibadah malam mereka. Kafein di dalam kopi membantu mereka tetap terjaga selama berzikir dan bermeditasi.
Kota pelabuhan Mocha di Yaman menjadi pusat perdagangan kopi yang sangat penting. Bahkan hingga kini, istilah “mocha” masih digunakan untuk menggambarkan jenis kopi atau minuman berbasis kopi dan cokelat. Dari Yaman inilah kopi mulai dikenal lebih luas di seluruh Jazirah Arab.
Kedai Kopi Pertama dan Budaya Minum Kopi
Di abad ke-16, kopi menyebar ke berbagai wilayah Islam lainnya seperti Mekah, Kairo, Damaskus, dan Istanbul. Kedai kopi pertama muncul di kota-kota tersebut dan menjadi tempat populer untuk berkumpul, berdiskusi, membaca puisi, bahkan bermain catur. Minum kopi bukan hanya soal rasa, tapi juga soal budaya dan komunitas.
Namun, tak semua orang menyambut kopi dengan antusias. Beberapa otoritas agama dan politik sempat melarang kopi karena khawatir akan efek sosialnya—terutama karena banyak diskusi dan pertemuan politik terjadi di kedai kopi. Tapi larangan-larangan itu tak bertahan lama. Popularitas kopi terus meningkat dan menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat Timur Tengah.
Pengaruh Afrika dan Timur Tengah dalam Sejarah Kopi
Tak bisa dipungkiri, Afrika dan Timur Tengah memegang peran besar dalam sejarah kopi. Afrika, terutama Ethiopia, adalah tempat kelahiran tanaman kopi. Sementara itu, dunia Arab—khususnya Yaman—mengembangkan cara menyeduh dan memperkenalkan kopi sebagai minuman sosial yang menyatukan berbagai kalangan.
Budaya minum kopi dari Timur Tengah ini akhirnya menyebar ke Eropa pada abad ke-17 dan kemudian ke seluruh dunia. Dari ritual keagamaan para sufi hingga jadi bagian dari gaya hidup modern seperti nongkrong di kafe, semuanya dimulai dari benua Afrika dan Semenanjung Arab.
Kesimpulan
Mengungkap awal mula kopi berarti menelusuri akar sejarah yang dalam dari dua wilayah penting: Afrika dan Timur Tengah. Ethiopia memberi dunia biji kopi, sedangkan Yaman memperkenalkan cara menikmatinya. Dari sana, kopi berkembang jadi minuman global yang dinikmati lintas budaya, generasi, dan gaya hidup.
Jadi, setiap kali kamu menyeruput secangkir kopi, ingatlah bahwa kamu sedang menikmati warisan panjang yang dimulai dari hutan Ethiopia dan pelabuhan Mocha, melintasi gurun Arab, lalu menjelma jadi budaya dunia yang tak lekang oleh waktu.